INC-4: Pengurangan Produksi Polimer Plastik Lepas dari Persetujuan
Jakarta (Greeners) – Perundingan kesepakatan internasional mengenai plastik dalam Komite Perundingan Antarpemerintah atau https://resultadosemponto.com/ Intergovernmental Negotiating Committee (INC) ke-4 di Ottawa, Kanada sudah selesai. Dari hasil tatap muka di INC-4 tetap memetik pro-kontra, salah satunya masalah pengurangan produksi polimer plastik yang lepas dari persetujuan.
“Topik ini bukanlah terlewatkan, tetapi pun tidak tertera dalam topik yang perlu ada pada Intersessional Open-Ended Ahli Grup,” kata Kepala Seksi Pengaturan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Indonesian Centre for Environmental Law (ICEL), Fajri Fadhillah ke Greeners, Selasa (7/5).
Walau sebenarnya, lanjut Fajri, ada publisitas ilmiah yang memiliki pendapat usaha hentikan pencemaran plastik tidak efektif tanpa pengurangan produksi polimer plastik.
Rwanda dan Peru sudah mengajukan usul keutamaan pengurangan produksi polimer plastik primer, untuk menjadi satu diantara topik dalam Intersessional Open-Ended Ahli Grup. Tetapi, sayang, tidak mendapatkan support dari beberapa negara lain.
BACA JUGA: Pencet Pergerakan Sampah 2024, Perkokoh Loyalitas Buat Kembali
Ke-2 negara itu mempelopori saran itu. Maksudnya untuk kurangi 40% pemakaian global polimer plastik primer di tahun 2040 dari baseline tahun 2025. Hal ini mendapatkan support dari beberapa delegasi, termasuk Malawi, Filipina, dan Fiji.
Deputy Director Dietplastik Indonesia, Rahyang Nusantara menjelaskan minimal telah ada amanat untuk melakukan Intersessional Open-Ended Ahli Grup. Aktivitas itu terwujud saat sebelum sesion ke-5 INC pada bulan akhir November 2025 di Busan, Korea Selatan. Beberapa topik juga mereka akan ulas dalam tatap muka itu.
“Pertama, produk plastik dan bahan kimia sebagai perhatian dalam produk plastik. Seterusnya, masalah desain produk yang fokus pada kekuatan daur kembali dan pemakaian datang dari produk plastik, sekalian dengan pertimbangkan peranan dan pemakaiannya,” tambah Rahyang.
Negara Belum Menyetujui Peringkasan Text
Rahyang menambah, pada tatap muka sesion ke-4 INC ini, beberapa negara belum juga setuju untuk menuntaskan dan menyetujui peringkasan text dalam draft paling akhir.
“Kebalikannya, banyak text dalam kata tambahan hingga jadi lebih panjang. Ini bisa menghalangi proses agar dapat menuntaskan kesepakatan ini di tahun akhir,” tambah Rahyang.
Di lain sisi, ulasan INC-4 di Ottawa, Kanada tempo hari masih sama sama yang terjadi awalnya pada INC-3 di Nairobi, Kenya. Beberapa delegasi berbagai negara mengulas dua barisan besar dari isi perancangan kesepakatan internasional ini.
“Perancangan kesepakatan itu salah satunya core obligations atau kewajiban-kewajiban khusus yang hendak ada pada kesepakatan internasional ini. Seterusnya, mengenai means of implementation atau beberapa cara untuk implikasi kesepakatan internasional ini saat telah resmi kelak,” tambah Fajri.
Dalam ulasan core obligations, beberapa negara mengulas hal bagaimana isi kewajiban terkait dengan polimer plastik, bahan kimia dalam plastik, produk plastik yang bisa dijauhi. Disamping itu, ada juga ulasan masalah mikroplastik dan extended producer responsibility (EPR).
Berkaitan means of implementation, beberapa delegasi negara mengulas hal proses permodalan supaya beberapa negara peserta bisa menerapkan kesepakatan ini. Lantas, hal laporan dan pantauan implikasi kesepakatan ikut juga terbahas.